Jumat, 30 September 2011

Menulis - Bukan Hanya Menuang Tulisan Pada Suatu Media


Bagi sebagian orang, menulis adalah sesuatu yang tidak mudah. Yang saya maksud dengan menulis adalah bukan sekedar aktifitas membuat huruf atau tulisan pada suatu media tulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis sendiri memiliki arti sebagai berikut:
me·nu·lis v 1 membuat huruf (angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb): anak-anak sedang belajar ~; melukis baginya merupakan kesenangan yg dimulai sebelum ia belajar ~; 2 melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan: ~ roman (cerita), mengarang cerita; ~ surat membuat surat; berkirim surat; 3 menggambar; melukis: ~ gambar pemandangan; 4 membatik (kain): lebih mudah mencetak dp ~ kain;
                Nah,  menulis yang saya maksud bukan hanya pada pengertian nomor 1, tapi menulis dalam pengertiannya secara menyeluruh. Menulis awalnya memang sesuatu yang baru dan bisa dibilang cukup sulit buat saya, tapi melalui media blog ini, saya ingin mengaplikasikan apa itu menulis. Menuangkan ide, berbagi memori, dan membagi apa saja yang kita ketahui. Adalah sesuatu yang membahagiakan ketika tulisan kita dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
                Tapi ada juga hal-hal yang harus kita perhatikan dalam menulis, terutama jika kita publikasikan di media yang luas seluas media sosial ini. Pas kita lagi asyik-asyiknya bertuang ide, eh malah kena sanksi hukum. Ini nyata saudara, coba kita flashback  2 sampai 3 tahun yang lalu, tentang kasusnya Pritya Mulyasari, yang awalnya hanya berbagi cerita tentang layanan suatu instansi kesehatan dan malah terjerat kasus dengan dasar hukum Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang menyebutkan bahwa tidakan tersebut dilarang karena dianggap telah mendistribusikan informasi yang bersifat ancaman, dalam kasus ini sih pencemaran nama baik di mana posisi instansi tersebut dalam hal kepercayaan konsumen dapat goyah. Sebagian orang menganggap tuntutan tersebut merupakan hal yang berlebihan, tapi yah itulah hukum. Kita sebagai individu kreatif juga harus bertanggung jawab terhadap setiap karya kita, terlebih lagi hal ini dipertegas dengan diberlakukannya UU ITE yang diberlakukan di Indonesia.
                Kesimpulan saya sih cukup sederhana, kita memang bebas menuangkan ide di media sosial, tapi ingat bahwa ide kita juga mencerminkan bagaimana pribadi kita. Jika kita adalah individu yang bertanggung jawab, begitu pula dengan karya-karya kita. MAJU TERUS SUMBER DAYA INFORMASI!

9 komentar:

  1. Bebas dan bertanggung jawab.. yeah \m/ :D

    BalasHapus
  2. hii salam kenal iya dari vira .. :)
    jangan lupa mapir keweb vira iya di http://www.rumahkiat.com/ vira mau berbagi pengalaman nih.:)
    wah bagus juga iya blog ka2 ... ^_^ good luck iya.....
    SALAM BLOGER INDONESIA..:)

    BalasHapus
  3. dan juga yang penting orisinil dan kreatif :D

    BalasHapus
  4. Menuangkan ide, iya juga ya... :D

    BalasHapus
  5. betul-betul,

    kalo saya menulis di blog itu buat iseng-iseng, buat cari duit..:)

    BalasHapus
  6. @all: hahaha,cipdah. I'm waiting for your next work,
    @yusuf: wah2, kalo aku mah cuma buat coba2 aja, coba2 cari duit, hihihi

    BalasHapus
  7. Nice post Bro..
    terus menulis ya..

    oh ya, ditunggu komentnya di Blog Aku.
    tentang keberangkatan dan kepulanganku di Tiongkok

    BalasHapus
  8. namun pada nyata nya ide-ide yang di tuangkan pada media sosial belum terlihat pertanggungjawabannya..
    gimana ya kita untuk memperbaikinya..

    BalasHapus
  9. @putri : oke, Jamal menarik nih ceritanya :)
    @IBM : penalizes dahulu tulisanmu, maka orange lain akan mempelajari tanggung jawab sebuah karya darimu. :)

    BalasHapus

Deskripsi dunia si penulis yang terjebak dalam kesempitan berpikir, maka temukan "aku" dan patahkan ketidaklogisan ide dalam setiap tulisan si penulis. Berpikir etis. Berbuat etis. Bertanggung jawab secara etis.