Jumat, 25 November 2011

Membangun Komunikasi Produktif

       Saya potong dulu cerita saya mengenai "Sebuah Memori (Yang Melemahkan Kelemahanku)", berbagai kejadian yang terjadi selama beberapa minggu ini membuat saya kalut gak karuan, orang-orang mulai banyak bicara dan banyak maunya. Konsentrasi terganggu dan orang-orang hanya bisa memberi perintah dan perintah, berbicara tanpa makna. Beberapa hari terakhir saya gunakan untuk berfikir, sebenarnya kenapa hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana seharusnya saya menyikapi mereka? Mungkin semua perlakuan itu membuat saya ingin menilis ini. Tapi sebelumnya saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada rekan dan kerabat pembaca, tak ada maksud menyindir atau menyinggu perasaan anda. Ini hanya salah satu pendapat saya mengenai dunia. Semoga anda dapat mengambil pelajaran dari ini.

Rabu, 16 November 2011

Sebuah Memori (Yang Melemahkan Kelemahanku) Bg. 2


            04 November 2010. Tak ada yang istimewa pagi itu. Kejadian kemarin membuatku tidak banyak bicara, kelelahanku masih mengganggu pandangan dari “duniaku”. Awalnya, memori ini kulupakan, sakit hatiku semakin kurasakan, rasa kecewa akan sebuah figuritas, dan bentroknya hati akan sebuah “misi”. Pagi itu berlangsung seperti pagi-pagi sebelumnya. Ayah mengantarkanku sampai ke sekolah, tanpa ada sebuah dialog pun diantara kami berdua. Dan seperti biasa, beliau mengantarkanku sampai di depan pintu gerbang sekolah. Sebagai tanda pamit dariku, aku mencium tangan beliau seperti yang aku lakukan biasanya.

Sabtu, 05 November 2011

Sebuah Memori (Yang Melemahkan Kelemahanku) Bg. 1

 "Ya Allah. Ampunilah dosa-dosaku dan dosa bapak ibuku. Cintailah mereka sebagaimana mereka mencintaiku di waktu kecil" - doaku untuk mereka

       04 November 2010 - 04 November 2011. Satu tahun terlewati semenjak hari beliau dicukupkan usianya. Sebuah penggalian ingatan dalam pikiranku, tentang Ayahanda Muhamad Rawuh, seorang "arsitek kepribadian" yang menjadikanku seorang yang seperti sekarang ini. Sebelumnya belum pernah kuceritakan kisah ini pada siapapun, namun untuk mengingatkanku tentang masa itu, akhirnya kutulis di sini.

Jumat, 04 November 2011

Permintaan Maaf

       Memang ucapan di atas yang seharusnya saya ucapkan. Akhir-akhir ini banyak sekali job yang tidak sesuai target, tapi maaf sekali lagi kalau kacaunya jadwal tersebut semata-mata bukan karena saya sengaja namun memang banyak faktor eksternal yang mengganggu kinerja saya. Walaupun ada juga sebagian merupakan kelalaian saya. :(